Gorontalo – 28 Agustus 2025. Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Provinsi Gorontalo sukses menyelenggarakan kegiatan Pelantikan, Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), serta Seminar Nasional dengan tema “Literasi Digital dan Etika Akademik di Era Disrupsi: Menangkal Hoaks dan Plagiarisme dengan Teknologi”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 28 Agustus 2025, secara hybrid, bertempat di Aula Lantai 4 UPA Perpustakaan Kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan media zoom.
Pengukuhan & Pelantikan Pengurus FPPTI Wilayah Gorontalo
Kegiatan diawali dengan prosesi pelantikan pengurus FPPTI Provinsi Gorontalo, periode masa bakti 2024-2027, yang disaksikan oleh perwakilan perguruan tinggi se-Gorontalo. Prosesi pengukuhan dan pelantikan Pengurus FPPTI Wilayah Gorontalo menjadi tonggak penting bagi keberlanjutan organisasi, sekaligus momentum mempererat sinergi antarperguruan tinggi dalam mendukung kemajuan literasi dan informasi di wilayah Gorontalo. Pelantikan ini diharapkan semakin memperkuat sinergi antarperpustakaan perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan di era digital

Penyerahan Bendera Pataka Pengurus FPPTI Wilayah Gorontalo.
Acara dilanjutkan dengan Penyerahan Bendera Pataka dari Pengurus Lama FPPTI ke Pengurus Baru FPPTI Wilayah Gorontalo. Pengurus FPPTI Wilayah Gorontalo periode 2023-2025, Dr. Ampauleng Zainuddin, S.Hum., M.Pd secara khidmat menyerahkan Bendera Pataka kepada Prof. Dr. Ismet Sulila, SE. M.Si, Ketua FPPTI Wilayah Provinsi Gorontalo periode 2025-2027 sebagai simbol estafet kepemimpinan dan tanggung jawab dalam mengemban amanah organisasi. Momen ini menjadi tanda resmi beralihnya kepengurusan sekaligus harapan agar FPPTI Gorontalo semakin maju dalam mendukung pengembangan perpustakaan perguruan tinggi di daerah

Usai pelantikan dan penyerahan bendera petaka, dilanjutkan dengan pemberian sambutan yang disampaikan oleh Ketua Panitia. Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Gorontalo – Bapak Ridwan Hemeto, SH., MM, selaku pengawas juga menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program dan kegiatan yang dilakukan FPPTI Gorontalo, khususnya dalam hal pendampingan akreditasi. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Penasehat FPPTI Prof. Dr. Arifin Tahir, M.Si, dan selaku pengawas FPPTI Gorontalo, Dr. Ampauleng Zainuddin, S.Hum., M.Pd juga turut memberikan sambutan.
Sambutan dari Ketua FPPTI Wilayah Provinsi Gorontalo Prof. Dr. Ismet Sulila, SE. M.Si. menyampaikan bahwa tema kegiatan ini diangkat sebagai respons terhadap tantangan disrupsi digital yang berdampak langsung pada dunia akademik. “Perpustakaan harus hadir sebagai garda terdepan dalam menanamkan budaya literasi, sekaligus menjadi pusat edukasi untuk mencegah hoaks dan plagiarisme,” ujarnya.
Selanjutnya Ketua FPPTI Pusat, Mariyah M.Hum, dalam sambutan menjelaskan bahwa merawat dan menjaga eksistensi bukan hanya bicara masalah pertambahan anggota di Wilayah, tetapi bagaimana kehadiran FPPTI Wilayah dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan perpustakaan dan kepustakawanan di wilayah setempat agar tidak gagap terhadap perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan juga tren dan model adaptasinya/ pada perpustakaan perguruan tinggi.
Penandatanganan MoU antara FPPTI Provinsi Gorontalo
Usai pelantikan dan pemberian sambutan, dilaksanakan penandatanganan MoU antara FPPTI Provinsi Gorontalo dengan Perpustakaan Perguruan Tinggi se-Provinsi Gorontalo. Kerja sama ini diarahkan pada pengembangan literasi informasi, pemanfaatan teknologi perpustakaan, akreditasi, serta peningkatan kualitas layanan akademik di lingkungan kampus.

Seminar Nasional
Acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional yang menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, pakar literasi digital, serta praktisi perpustakaan. Para pemateri menekankan pentingnya membangun kesadaran literasi digital, menjaga integritas akademik, serta memanfaatkan teknologi untuk mencegah penyebaran hoaks dan praktik plagiarisme.
Ketua FPPTI Pusat sekaligus narasumber, Mariyah M.Hum, dalam materinya yang berjudul “Literasi Digital Dan Etika Di Era Disrupsi : Menangkal Hoaks Dan Plagiarisme Dengan Teknologi, menyebut bahwa Saat ini, kemampuan literasi digital saja tidak cukup. Masyarakat harus memiliki keterampilan teknis yang diimbangi dengan moral dan etika yang kuat.
Mantan kepala perpustakaan Universitas Indonesia tersebut menambahkan bahwa, Menjadi warga digital yang bertanggung jawab adalah upaya kolektif. Dengan bergandengan tangan, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan positif bagi semua orang.
Harapan, FPPTI Provinsi Gorontalo
Dengan adanya kegiatan ini, FPPTI Provinsi Gorontalo menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam penguatan literasi digital, pengembangan etika akademik, serta pemanfaatan teknologi demi terciptanya ekosistem pendidikan tinggi yang berkualitas dan berintegritas. (Penulis : Iskandar Bajang & Mariyah)