Serang, Banten, 20-21 Juni 2024. Dalam rangka meningkatkan mutu perpustakaan perguruan tinggi di Provinsi Banten, Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Provinsi Banten bersama dengan Universitas Banten Jaya (Unbaja) menggelar Bimbingan Teknis Intensif Akreditasi Perpustakaan 9 Komponen, di Teras Meeting Room, Unbaja. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten Usman Asshidiqi Qohara dalam sambutannya menyambut baik pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh FPPTI dan Unbaja, karena tentu saja kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan perpustakaan di perguruan tinggi yang sesuai standar nasional perpustakaan dan terakreditasi. Ia menjelaskan, sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-undang 43 Pasal 24 Ayat 1, bahwa perpustakaan perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan standar nasional pendidikan. ”Sebagaimana kita ketahui bersama, sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah, pada tahun 2045 Indonesia ditargetkan mencapai apa yang disebut dengan “Indonesia Emas”. Target ini meniscayakan penyediaan sumberdaya manusia yang memiliki daya saing, tidak saja pada tingkat nasional, tetapi pada tingkat global,” katanya, kemarin (M. Satibi, 20 Juni 2024).
Kondisi ini tentu saja menjadi tantangan bagi perguruan tinggi, lanjutnya, atau lembaga pendidikan lainnya untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik. Perpustakaan merupakan salah satu komponen yang menunjang proses pendidikan. Di lokasi yang sama, Orisa Mahardhini, Ketua FPPTI Provinsi Banten mengatakan, FPPTI salah satu lembaga yang berada di bawah FPPTI Pusat. Akreditasi perpustakaan dinilai penting untuk dilakukan, sehingga pengelolaan perpustakaan bisa dikelola sesuai standar nasional. Menurutnya, jumlah perpustakaan perguruan tinggi di Banten sebanyak 127 perpustakaan, dan baru 13 perpustakaan yang sudah terakreditasi. Artinya, masih ada 114 perpustakaan perguruan tinggi di Banten yang belum terakreditasi. Wakil Rektor Unbaja Rizki Fatullah mengatakan, standar akreditasi sudah menggunakan 9 komponen. Akreditasi perpustakaan menjadi salah satu point untuk akreditasi jurusan dan fakultas. ”Perpustakaan adalah jantungnya perguruan tinggi, tentunya sebagai jantung memiliki fungsi yang sangat penting,” katanya. Rizki mengucapkan terima kasih kepada semua (pihak yang telah memberikan kepercayaan kepada Unbaja sebagai tuan rumah dalam kegiatan ini. (M. Satibi, 20 Juni 2024).
Bimbingan Teknis Intensif Akreditasi Perpustakaan 9 Komponen dilaksanakan selama 2 hari yaitu kamis, 20 Juni 2024 sampai dengan jumat, 21 Juni 2024. Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai peserta yang merupakan pengelola perpustakaan yang berasal dari perguruan tinggi yang ada di wilayah provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta dan bahkan dari Provinsi Aceh. Pada hari pertama kegiatan, materi disampaikan oleh beberapa narasumber antara lain, pada sesi 1, Pemaparan Instrumen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Komponen 1 – 4 oleh Direktorat Standarisasi dan Akreditasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Kemudian pada sesi 2 “Pemaparan Instrumen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Komponen 5 – 9” oleh Ibu Mariyah, S.Sos., M.Hum. (Ketua Umum Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia & Kepala Perpustakaan Universitas Indonesia).
Selanjutnya, setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan Bimtek Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Komponen 1 – 4 oleh Asesor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten dan Bimtek Komponen 5 & 6 oleh Orisa Mahardini, S.Sos., M.Hum dan Bima Agus Setyawan, S.IIP. adapun agenda hari ke 2 yaitu lanjutan Bimtek Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Komponen 7-9 oleh fasilitator dari yang berasal dari pustakawan Universitas Multimedia Nusantara.
Kegiatan Bimbingan Teknis Intensif Akreditasi Perpustakaan 9 Komponen dapat berjalan lancar karena dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak antara lain Universitas Banten Jaya, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Multimedia Nusantara dan Universitas Buddhi Dharma. Selain itu beberapa sponsor yang ikut membantu dalam kegiatan tersebut antara lain Kubuku Resource, Penerbit Graha Ilmu dan Prenada Media. (Iskandar Bajang_Humas FPPTI)