Perpustakaan Nasional RI melalui Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi bekerjasama dengan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) menyelenggarakan webinar nasional, dengan Tema: “Transformasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Berbasis Inklusi Sosial, Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19”, secara daring melalui platform Zoom pada Rabu, 29 Maret 2023, pukul 08.00 – 13.00 WIB.
Webinar yang diselenggarakan melalui media zoom ini dihadiri oleh lebih dari 2.000 (dua ribu) peserta. Acara dibuka oleh Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Bapak Dr. Adin Bondar. Dalam arahannya, Bapak Adin menyampaikan bahwa masyarakat harus bisa menyesuaikan diri dengan Society 5.0 karena tuntuntan ke depan semakin berkembang. Acara selanjutnya adalah penyampaian keynote speech oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Bapak Drs. Muhammad Syarif Bando, M.Si. Beliau menyampaikan bahwa kecepatan dalam menginterpretasikan suatu hal di sekitar kita akan sangat berpengaruh terhadap perkembangn jiwa manusia. Perpustakaan, khususnya Perpustakaan Perguruan Tinggi seharusnya mengambil bagian penting ini.
Sesi inti paparan dan diskusi ini dimoderatori oleh Chandra Pratama, M.Si. dari Universitas Kristen Petra Surabaya yang juga sebagai Ketua Komisi Pengembangan Perpustakaan dan SDM FPPTI.
Sesi pertama dibuka oleh Bapak Agung Damar Sasongko, S.H., M.H., mewakili Plt. Direktur Jendral Kekayaaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Paparan Bapak Agung adalah seputar perlindungan kekayaan intelektual pada kemas ulang informasi dalam koleksi perpustakaan perguruan tinggi. Disampaikan bahwa perpustakaan sebagai penyedia informasi berperan sangat besar dalam mendukung perlindungan data dan sumber informasi agar seluruh hak individu dalam proses dan hasil intelektual dapat terakomodir. Hak cipta itu tidak melindungi ide tapi melindungi ekspresi dari ide itu sendiri.
Acara dilanjutkan oleh Bapak Nurcahyono, S.S., M.Si, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah Madrasah dan Perguruan Tinggi. Bapak Nurcahyono menjelaskan tentang pedoman Lomba Best Practice Perpustakaan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan dalam tingkat nasional oleh Perpustakaan Nasional RI melalui Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi.
Sesi berikutnya diisi oleh Ibu Mariyah S.Sos, M.Hum. dari Universitas Indonesia selaku Ketua Umum FPPTI. Dalam paparannya beliau menyampaikan tentang Peran FPPTI Mendukung Inovasi Program Best Practice dan Kompetisi Literasi Informasi Perpustakaan Nasional dalam Rangka Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19. Ibu Mariyah menyampaikan bahwa Perpustakaan Perguruan Tinggi berbasis inklusi sosial adalah upaya perpustakaan menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan serta aspirasi seluruh anggota masyarakat perguruan tinggi. “Inklusi sosial dalam konteks perpustakaan perguruan tinggi mengacu pada upaya memastikan bahwa semua orang, tanpa terkecuali, dapat mengakses dan memanfaatkan sumber daya perpustakaan dengan mudah dan merasa nyaman,”.
Bintang Pusnas Edu sebagai solusi digital Perpusnas dipaparkan oleh M. Indra Riawan, S.Kom. Bapak Indra menyampaikan tentang pengenalan dan pemanfaatan Bintang Pusnas Edu kepada masyarakat sebagai solusi cerdas dalam layanan digital perpustakaan. Disusul oleh Sony Pawoko, S.Sos M.Ti, Anggota Komisi Teknologi Informasi FPPTI dari Universitas Indonesia. Pak Sony menyampaikan hasil telaah terhadap Bintang Pusnas Edu yang intinya akan memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi sesuai dengan jenjang pendidikannya.
Sesi beriktunya kita mendapat kesempatan untuk mendengarkan ide dari Ibu Wina Erwina PhD, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran yang berbagi tentang transformasi pusat pengelolaan pengetahuan. Beliau memaparkan tentang diseminasi literatur ilmiah koleksi perpustakaan perguruan tinggi melalui kemas ulang informasi dalam bentuk konten digital.
Narasumber terakhir yaitu Ibu Novy Diana Fauzie, S.S, M.A., Anggota Komisi Pengembangan Perpustakaan dan SDM FPPTI dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, menyampaikan solusi optimalisasi layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi pasca pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan platform digital. Ibu Novy menyampaikan pentingnya Quality Management System dengan beberapa konsep plan, do, check and act.
Mendapat respon yang bagus baik dari peserta zoom dan live streaming, webinar ini bertujuan untuk membuka wawasan masyarakat dengan materi terkini oleh ahli terkait. Materi webinar dapat disaksikan di You Tube Perpustakaan Nasional RI. (MR/NN)