Menu Close

PENDAMPINGAN PENGISIAN PORTOFOLIO DAN INSTRUMEN AKREDITASI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI MELALUI APLIKASI ONLINE

Jumat (9/4) Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) menyelenggarakan webinar pendampingan pengisian portofolio dan instrumen akreditasi perpustakaan perguruan tinggi. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka turut membantu program Perpustakaan Nasional RI dalam peningkatan jumlah perpustakaan yang terakreditasi dan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan perguruan tinggi Indonesia. Pendampingan ini diadakan untuk membantu persiapan bagi Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam pengisian portofolio dan instrumen akreditasi.  

Pemaparan materi difokuskan pada pengisian portofolio, borang akreditasi, dan penyiapan bukti fisik. Narasumber webinar Ibu Ari Zuntriana, S.Sos., M.A Pustakawan dari UIN Maulana Malik Ibrahim dan Ibu Rika Yuliant, M.I.Kom Pustakawan dari Telkom University, kedua narasumber merupakan Pustakawan berpengalaman mengenai Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi. 

Ketua Umum FPPTI menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara webinar ini. Ibu Mariyah, S.Sos., M.Hum. pada paparannya mengutarakan Perpustakaan Nasional RI menargetkan percepatan perpustakaan yang akan diakreditasi sebanyak 34 ribu perpustakaan dan sebanyak seribu perpustakaan terakreditasi melalui FPPTI. Ketua Umum FPPTI juga menginformasikan bahwa sebelumnya FPPTI dan Perpustakaan Nasional RI telah mengadakan webinar bagi para calon asesor akreditasi dari FPPTI dan Pengurus Pusat FPPTI, pada Senin (5/4) sebelumnya.

Pada sesi panel yang dibawakan oleh Ibu Rika Yuliant, M.I.Kom menjelaskan mengenai komponen koleksi, sarana prasana, dan pelayanan perpustakaan, beliau mengatakan bahwa akreditasi ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan perpustakaan sesuai yang tertuang pada UU 43 Tahun 2007 mengenai pengelolaan perpustakaan sesuai dengan standar Perpustakaan Nasional RI. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa untuk mendukung keberhasilan Akreditasi, baiknya Perpustakaan menyiapkan profil perpustakaan karena merupakan komponen penting yang dilihat oleh para asesor nantinya. Profil dapat berupa video atau sebatas sebuah naskah. Pada tahap interview di masa pandemi sangat memungkinkan dilakukan secara daring, tujuan interview adalah untuk verifikasi atas data yang diberikan dengan kenyataan lapangan.

Sesi Panel selanjutnya dibawakan oleh Ibu Ari Zuntriana, S.Sos., M.A yang menjelaskan mengenai komponen tenaga perpustakaan, penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan, dan penguat. Beliau menyampaikan untuk bisa melengkapi borang dengan deskripsi singkat dan penyertaan tabel data pendukung pada tiap komponen, serta memastikan bahwa setiap data yang disiapkan relevan dan sesuai borang yang ada. Beliau memberikan saran bagi perpustakaan yang belum atau akan mengembangkan kebijakan dapat menyesuaikan kebijakan dengan refleksi nilai-nilai atau visi misi instansinya.

Acara dilanjutkan dengan arahan dan penjelasan oleh Ibu Rikarda Ratih Saptaastuti, S.Sos., M.I.Kom. dari UNIKA Soegijapranata mengenai Simulasi Aplikasi Online Akreditasi Perpustakaan. Aplikasi ini bertujuan untuk membantu perpustakaan yang akan melaksanakan akreditasi, sehingga setiap perpustakaan yang menggunakan aplikasi ini bisa mendapatkan gambaran nilai dalam pengisian borang akreditasi. Setelah penjelasan dari Ibu Rikarda, para peserta webinar dibagi menjadi tiga kelompok (breakout room) untuk mendapatkan pendampingan (konsultasi) dari tim pendamping dalam pengisian borang akreditasi melalui Aplikasi Online Akreditasi Perpustakaan yang terdapat di websitefppti.or.id/v1/. (MRH/KM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *