Batam, 5 November 2024 – Konferensi Internasional Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) ke-3 yang digelar oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) resmi dibuka pada hari ini di Pacific Palace Hotel, Batam. Mengusung tema “Policies, Libraries, and Artificial Intelligence: Managing Digital Technology to Enhance Higher Education Quality,” konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan peran perpustakaan dalam mengelola sumber daya informasi dengan memanfaatkan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI). Ketua KPPTI ke-3 Dwi Cahyo Prasetyo, S.IP, M.A., dari Universitas Muhammadiyah Pontianak dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 5 hingga 8 November 2024 dan dihadiri oleh 250 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, mencakup Aceh hingga Papua. Peserta terdiri dari akademisi, pustakawan, hingga praktisi perpustakaan dari perguruan tinggi, perpustakaan khusus, dan umum.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen DIKTI) Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc., dalam sambuatnnya menegaskan urgensi transformasi digital perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia. Beliau menyoroti sejumlah aspek penting yang perlu diperhatikan dalam transformasi perpustakaan, salah satunya adalah pengembangan infrastruktur digital yang memungkinkan perpustakaan untuk mengelola informasi secara efektif. “Infrastruktur yang kuat sangat diperlukan agar perpustakaan dapat mengintegrasikan teknologi AI dan big data dalam pengelolaan informasi akademik,” ujar Prof. Haris.
Ketua Umum FPPTI, Mariyah, S.Sos., M.Hum. dari Universitas Indonesia dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran perpustakaan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan pengetahuan dan inovasi di era digital. Menurutnya, teknologi AI memberikan peluang bagi perpustakaan untuk menjadi lebih adaptif, responsif, dan relevan dalam mendukung pendidikan tinggi. Tema konferensi ini dianggap sangat tepat mengingat kemajuan teknologi AI yang mempermudah akses, manajemen, dan distribusi informasi. “Kita ingin agar perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya sekadar menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga menjadi pusat inovasi dan kreativitas yang mendukung riset dan pembelajaran,” ujar Mariyah. Turut hadir dan memberikan sambutan Rektor Institut Teknologi Batam (ITEBA), Prof. Dr. Ing. Ir H Hairul Abral, Wakil Direktur III Batam Tourism Polytechnic (BTP), Ibu Siska Amelia Maldin, M.Pd., dan Plt. Gurbernur Kepulauan Riau Ibu Hj. Marlin Agustina S.H, yang diwakili oleh Bapak Drs. Samudin.
Konferensi ini menghadirkan pembicara internasional seperti Dr. Gaby Haddow dari Curtin University, Australia dengan judul materi Australia Academic Libraries: Teaching and Research Support in a Digital Age; Dr. Moh. Faizal Hamzah dari University of Malaya dengan judul materi Navigating the Future: Challenges & Opportunities of AI in Academic Libraries; Bapak Ahmad Safwah HJ. Jalil dari University Brunei Darussalam dengan judul materi Policies, Libraries & Artificial Intelligence: Managing Digital Technology to Enhance Higher Education, dan Muhammad Prabu Wibowo, S.S., M.Si., Ph.D., dari Universitas Indonesia, dengan judul materi The Development of AI-Ready Institutional Data Repositories through Value Co-creation and Resource Integration: Lessons from U.S. Universities. Kehadiran narasumber berkelas dunia diharapkan dapat memberikan perspektif dan pengalaman tentang penerapan teknologi digital dan AI dalam pengelolaan perpustakaan.
Selain seminar internasional, peserta juga diundang untuk mengikuti international workshop dengan narasumber Suwondo, S.Hum, M.Kom. dari Universitas Diponegoro dengan judul materi, Utilisation Ai In Scientific Writing dan Sony Pawoko, S.Sos., M.T.I dari Universitas Indonesia dengan judul materi Librarian as Research Partner: Research Data Management in Higher Education dan studi tiru, termasuk kunjungan ke perpustakaan ternama di Singapura, seperti National University of Singapore (NUS), Singapore University of Technology and Design (SUTD), Nanyang Technology University (NTU), Singapore Polytechnic (SP) serta Perpustakaan Nasional Singapura (NLB), serta mengunjungi Nongsa Digital Park di Batam.
KPPTI ke-3 tahun ini, juga menghadirkan momen penting dengan dilaksanakannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan 34 Perguruan Tinggi Anggota FPPTI. Hadir dalam kegiatan MoU yaitu Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI, Dr. Joko Santoso, M.Hum, dan para Pimpinan Tinggi Perguruan Tinggi. Dalam kesempatan yang sama FPPTI juga menandatangani MoU dengan sejumlah jurnal mitra terkemuka, seperti Jurnal Media Informasi, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, Jurnal Pustakaloka, dan Jurnal Daluang. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan publikasi ilmiah yang berkualitas dari para pustakawan dan akademisi di Indonesia, sekaligus memberikan wadah bagi para peneliti untuk menyebarkan hasil riset mereka di bidang perpustakaan dan informasi, ujar Mariyah.
Sebagai bagian dari kegiatan akademik KPPTI, FPPTI juga menyelenggarakan Call for Paper (CfP) dan Call for Best Practice (CfBP). Tahun ini, kegiatan CfP/CfBP berhasil menjaring 32 artikel dari berbagai perguruan tinggi dan institusi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 artikel telah terpilih untuk dipresentasikan dalam konferensi, mencakup topik-topik strategis yang terkait dengan pengelolaan perpustakaan di era digital dan penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung layanan informasi.
Acara KPPTI ke-3 yang diselenggarakan bersama FPPTI Wilayah Kepulauan Riau diharapkan menjadi wadah bagi seluruh peserta untuk memperluas jejaring profesional dan kolaborasi antarperpustakaan. Dengan kolaborasi ini, perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia juga dapat meningkatkan kemampuan dalam mengakses, menyajikan, dan memanfaatkan informasi secara lebih efektif dan relevan bagi dunia pendidikan tinggi, dan perpustakaan perguruan tinggi dapat mengoptimalkan kompetensi digital dan literasi ilmiah pustakawan, serta menghasilkan karya tulis ilmiah pustakawan yang mendukung inovasi di bidang perpustakaan.
Kami berharap dengan adanya konferensi ini, kita dapat mengembangkan perpustakaan yang tidak hanya mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan di masa depan,” kata Mariyah dalam penutupannya. FPPTI selalu berkomitmen untuk terus mendukung perpustakaan perguruan tinggi Indonesia melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan seperti KPPTI ini, yang mendorong inovasi dan kolaborasi di era digital. (Penulis : Dr. Anastasia Santi Delliana, S.Sos., M.I.Kom.; Editor: Mariyah, S.Sos., M.Hum.)