Jakarta – Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan Tahun 2019 telah diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada hari Rabu, 13 Maret 2019 – Sabtu, 16 Maret 2019. Tema yang diambil dalam kegiatan Rakornas kali ini yaitu “Pustakawan Berkarya Mewujudkan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”.

Pada hari Kamis, 14 Maret 2019 saat menjadi narasumber dalam acara Rakornas tersebut, Muhammad Syarif Bando selaku Kepala Perpustakaan Nasional menyebut literasi bukan hanya sekedar membaca, tetapi juga aplikasi dari nilai-nilai positif dari apa yang dibaca, kalau yang sekedar bisa baca banyak, tapi belum tentu terliterasi dengan baik”.

Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa “Perpustakaan itu bagaikan Mercusuar, bukan sebagai Menara Gading. Apa bedanya? Kalau Mercusuar itu dia akan menjadi pemandu, mengarahkan kita pada jalan yang sebenarnya, itulah perpustakaan”.

Dari pernyataannya tersebut, terlihat kalau beliau menilai Perpustakaan layak disebut sebagai Mercusuar yang bisa memandu dan mengarahkan masyarakat menuju kesejahteraan masyarakat melalui Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Namun begitu, yang menjadi persoalan selanjutnya ialah sejauh mana perpustakaan dapat menjangkau masyarakat. Permasalahan inilah yang dipaparkan oleh Bapak Syarif dalam kesempatan yang sama. Menurutnya, perpustakaan sebagai pusat literasi di tengah masyarakat tidak akan terwujud jika daerah masih abai dalam pemeliharaan dan pemanfaatan perpustakaan, terutama di desa dan daerah perbatasan.

Beliau menegaskan juga bahwa “Seberapa jauh perpustakaan menjangkau masyarakat? Ini masalahnya. Jangan mau bicara kualitas SDM jika tidak bicara soal baca, jangan bicara soal baca jika perpustakaan juga tak mampu menjangkau masyarakat”.

Gerakan literasi ini merupakan amanat dari Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…” sehingga gerakan literasi yang terus disosialisasikan oleh Pemerintah selama ini sejalan dengan hal tersebut.

Salam literasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *